PENDIDIKAN - Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu—sebuah ungkapan yang menyimpan kedalaman makna, seolah menjadi cermin yang merefleksikan siapa kita sebenarnya. Menulis bukan hanya tentang menyusun kata-kata indah dalam barisan yang teratur; ia adalah bentuk seni yang merekam cara kita berpikir, berperasaan, dan memahami dunia. Dalam setiap kalimat yang kita goreskan, ada jejak kepribadian, nilai, dan pengetahuan yang kita miliki.
Bayangkan seorang penulis yang tengah berkutat dengan ide-idenya. Setiap kata yang ia pilih, setiap struktur yang ia bangun, menjadi cerminan langsung dari pola pikir dan wawasan yang ia miliki. Ketika tulisannya rapi, argumentasinya kuat, dan ide-idenya terstruktur dengan baik, pembaca dapat merasakan bahwa ia adalah seseorang yang teliti, analitis, dan penuh tanggung jawab dalam menyampaikan pemikiran. Namun, sebaliknya, ketika tulisannya penuh kesalahan, tidak memiliki arah, atau terasa hampa, ia menunjukkan kekurangan dalam perhatian terhadap detail, kedalaman pengetahuan, atau bahkan komitmen terhadap pesan yang ingin disampaikan.
Tulisan juga adalah jendela ke dalam hati kita. Gaya dan nada dalam tulisan sering kali mengungkapkan suasana hati atau kepribadian penulis. Apakah ia penuh empati, tulus, atau justru keras dan kurang peduli terhadap pembaca? Penulis yang memadukan fakta dengan sentuhan emosional menunjukkan kepekaannya dalam membangun hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, tulisan yang dingin atau terlalu kompleks tanpa tujuan jelas bisa membuat pembaca merasa dijauhkan dari pesan utamanya.
Kualitas tulisanmu juga mencerminkan seberapa besar penghargaan yang kamu berikan pada dirimu sendiri dan orang lain. Saat kamu meluangkan waktu untuk merapikan ide, mengecek tata bahasa, atau memastikan relevansi isi tulisan, itu berarti kamu menghargai pembaca—kamu ingin mereka menerima yang terbaik darimu. Di saat yang sama, itu juga menandakan bahwa kamu memiliki standar tinggi terhadap dirimu sendiri, bahwa kamu menghargai karya yang keluar dari tanganmu.
Baca juga:
Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam
|
Akhirnya, tulisan adalah warisan. Ketika suatu hari nanti orang lain membacanya, mereka akan mengenal siapa kamu lewat kata-kata itu. Mereka tidak akan tahu apakah kamu mengerjakan tulisan itu dalam keadaan lelah, terburu-buru, atau santai. Mereka hanya akan melihat hasilnya. Dalam dunia yang kadang menilai lebih dari apa yang terlihat, bukankah menarik jika kita memastikan bahwa apa yang kita tinggalkan adalah sesuatu yang bermutu, sesuatu yang pantas menjadi refleksi dari diri kita?
Jadi, ketika kamu menulis, ingatlah: tulisanmu bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tapi juga tentang menunjukkan siapa dirimu. Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu. Pastikan, ia menjadi representasi terbaik dari segala yang kamu miliki.
Jakarta, 21 November 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Humas Indonesia/JNI/Akademisi