Fadli Zon: P20 Momentum Diplomasi Politik Luar Negeri Parlemen Indonesia untuk Kepentingan Nasional

    Fadli Zon: P20 Momentum Diplomasi Politik Luar Negeri Parlemen Indonesia untuk Kepentingan Nasional
    Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon

    TASIKMALAYA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menegaskan Parliamentary Speakers summit at G20 atau P20 merupakan momentum diplomasi politik luar negeri bagi Parlemen Indonesia dalam kerangka untuk kepentingan nasional. Sehingga, dengan Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 yang puncaknya diselenggarakan pada November 2022, DPR RI sebagai lembaga legislatif, juga menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan P20 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022 mendatang.

     

    Hal itu disampaikan Fadli saat memberikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Diplomasi Parlemen bertema “Urgensi SDGs dan Momentum Parliamentary Speakers Summit P20 Indonesia 2022 dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Kabupaten Tasikmalaya”, di Kantor Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022). “Jadi, pimpinan seluruh parlemen dari negara G20 tersebut akan hadir di Jakarta. DPR RI juga aktif di beberapa organisasi internasional lain yang intinya adalah untuk kepentingan nasional. Jadi, hakikat dari politik luar negeri kita adalah untuk kepentingan nasional, ” tegas Fadli.

     

    Diketahui, momentum P20 akan mengusung tema “Stronger Parliament for Sustainable Recovery”, dengan mengangkat empat isu prioritas. Yaitu, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, ekonomi inklusif dan masyarakat yang kuat, parlemen efektif dan demokrasi yang kuat, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. “Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dan sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan global yang muncul dewasa ini, ” tambah Fadli.

     

    Politisi Partai Gerindra tersebut berharap P20 maupun G20 menjadi momen tepat untuk menampilkan dan mengetalasekan segala potensi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan investasi ke berbagai sektor prioritas Indonesia, mentransfer teknologi, dan meningkatkan penjualan produk UMKM. Sehingga, perhelatan P20 dan G20 merupakan kesempatan yang baik untuk membangkitkan dan mempromosikan sektor pariwisata, termasuk kekayaan seni budaya dan kearifan lokal lainnya termasuk kuliner nusantara kepada seluruh anggota G20.

     

    “Keketuaan Indonesia di G20 harus memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kepentingan nasional sesuai amanat konstitusi yang termaktub dalam UUD 1945, ” tegas Fadli. P20 memiliki tujuan di antaranya meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global, mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil-hasil pertemuan G20. Kemudian, memperkuat interaksi antara Ketua Parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya.

     

    DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pasca pandemi dan merespons tantangan global saat ini. “Perhelatan P20 dengan berbagai rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022, merupakan panggung Indonesia di dunia internasional. Kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022, akan diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses, ” tutup Anggota Komisi I DPR RI tersebut. (rdn/sf)

    fadli zon dpr ri bksap gerindra
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Aplikasi Gaji Karyawan Terbaik Talenta by...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami